Friday 6 May 2016

MAKALAH TENTANG GEMPA BUMI

contoh makalah gempa bumi ...


MAKALAH
TENTANG GEMPA BUMI






Disusun oleh :
Amilu Wati



LEMBAGA PENDIDIKAN MAARIF NU
MADRASAH ALIYAH MAARIF BANGIL

Jln. Jeruk 578 Kiduldalem Bangil 67153






BAB I
PENDAHULUAN



A.      LATAR BELAKANG

Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung kelangsungan hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya. Oleh karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk manusia.
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakankerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

B.       RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud dengan gempa bumi ?
2.      Sebutkan jenis-jenis gempa !
3.      Bagaimana upaya penanggulangan sebelum terjadi gempa ?
4.      Bagaimana upaya penanggulangan saat terjadi gempa ?
5.      Bagaimana upaya penanggulangan setelah terjadi gempa ?
6.      Bagaimana upaya pengurangan bencana gempa bumi ?

C.       TUJUAN PENULISAN

1.      Untuk mengetahui yang dimaksud dengan gempa bumi.
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis gempa.
3.      Untuk mengetahui upaya penanggulangan sebelum terjadi gempa.
4.      Untuk mengetahui upaya penanggulangan saat terjadi gempa.
5.      Untuk mengetahui upaya penanggulangan setelah terjadi gempa.
6.      Untuk mengetahui upaya pengurangan bencana gempa bumi.



BAB II
PEMBAHASAN


A.    PENGERTIAN GEMPA BUMI

Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya permukaan bumi secara tiba-tiba akibat gelombang seismik terhadap lapisan-lapisan batuan (litosfer). Menurut Wikipedia, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Berdasarkan penyebabnya, gempa dibedakan atas gempa tektonik, gempa vulkanik, gempa runtuhan, dan gempa buatan. Berdasarkan bentuk episentrum, gempa dibedakan menjadi gempa linier dan gempa sentral.

B.     JENIS-JENIS GEMPA

1.      Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa yang diakibatkan gerakan tektonisme berupa pelepasan tenaga akibat pergeseran atau pematahan lempeng tektonik. Gempa jenis ini sering terjadi di Indonesia, bisa sangat kuat dan meliputi wilayah yang luas. Contohnya adalah gempa yang mengguncang Yogyakarta pada 27 Mei 2006 berkekuatan 5,9 SR. Gempa ini mengakibatkan >5000 orang meninggal, puluhan terluka dan ratusan ribu rumah hancur. Pusat gempa Yogyakarta 27 Mei 2006, gempa tektonik yang pusat gempanya berada di dasar laut sering berpotensi menimbulkan tsunami.
Tsunami adalah gelombang laut raksasa yang timbul akibat gempa di dasar laut atau gunung meletus. Mengapa permukaan laut turun sebelum terjadi tsunami? Tsunami yang muncul diawali dengan peristiwa ini adalah tsunami yang disebabkan oleh gempa tektonik. Saat dasar laut turun akibat adanya pergeseran lempeng, terjadilah penarikan volume air mengisi ruang kosong di bawah laut. Akibatnya, permukaan air laut di pantai turun puluhan hingga ratusan meter. Dalam waktu beberapa menit kemudian, air laut kembali dengan gelombang yang jauh lebih tinggi dan menyapu daratan tepi pantai.
2.      Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena kegiatan gunung api, baik sebelum maupun sesudah letusan gunung api. Gempa ini terjadi bersamaan dengan pergerakan magma yang mendorong ke atas mencari daerah yang lemah sehingga muncul ke permukaan bumi. Gempa ini hanya terasa di sekitar gunung api dan tidak terlalu kuat dibandingkan dengan gempa tektonik.
 Terdapat 2 kategori gempa vulkanik, yaitu:

1)      Gempa vulkano-tektonik, yaitu gempa yang di akibatkan perubahan tekanan pada batuan akibat aktivitas magma, dan gempa ini bisa terjadi kapan saja.
2)      Gempa periode panjang, yaitu gempa yang terjadi akibat penerobosan magma yang menembus batuan di sekitarnya sehingga menimbulkan getaran. Biasanya gempa ini menjadi pertanda gunung api akan meletus.



3.      Gempa Runtuhan/Terban
Gempa runtuhan adalah gempa yang terjadi akibat runtuhnya massa batuan dan tanah. Contohnya adalah gempa yang terjadi saat suatu gua runtuh atau gempa akibat longsor. Gempa ini tidak begitu kuat dan radiusnya pendek, paling-paling hanya 1-2 km.
4.      Gempa Buatan
Merupakan gempa yang terjadi karena aktivitas manusia. Misalnya pada saat penancapan tiang pancang beton (untuk membangun ruko/kantor). Daerah yang dipengaruhi gempa ini sangat sempit, hanya 1-100 meter.

C.    UPAYA PENANGGULANGAN SEBELUM TERJADI GEMPA

1.      Mengetahui pintu-pintu keluar masuk untuk keadaan darurat.
2.  Barang/benda yang berbobot berat disimpan di tempat yang kokoh dan stabil terhadap guncangan.
3.   Pipa saluran gas dan pipa saluran air dipastikan tidak bocor dan tertutup baik saat tidak digunakan untuk mencegah bencana pengiring gempa seperti kebakaran dan gangguan sanitasi.
4.     Kabel-kabel listrik ditata rapi untuk menghindari hubungan singkat akibat guncangan dan dipastikan sekering berfungsi dengan baik.

D.    UPAYA PENANGGULANGAN SAAT TERJADI GEMPA

1.    Jika berada di dalam bangunan: usahakan tetap tenang dan tidak panic, gunakan pintu dan tangga darurat untuk keluar dan jangan menggunakan lift atau elevator, jangan berlindung di bawah jembatan, jalan laying, ataupun benda-benda yang menggantung tapi berlindunglah di bawah meja yang kokoh, dan jangan dulu masuk bangunan sebelum dipastikan tidak terjadi gempa susulan selang beberapa lama.
2.      Jika berada di luar bangunan: carilah tanah lapang, jangan berlindung di bawah pohon atau di tempat dekat tiang/gardu listrik, dan jika getaran gempa kuat, ambillah posisi duduk daripada berdiri.
3.  Jika sedang mengemudikan kendaraan; hentikan perjalanan dan segera menepi, jangan memberhentikan kendaraan di atas jembatan, jalan laying, atau persimpangan jalan, dan jangan segera melanjutkan perjalanan sebelum dipastikan tidak terjadi gempa susulan selang beberapa lama.

E.     UPAYA PENANGGULANGAN SETELAH TERJADI GEMPA

1.      Periksa diri Anda dan orang di sekeliling Anda apakah baik-baik saja atau mengalami luka-lukaa.
2.    Jika terdapat korban yang mengalami luka-luka, gunakan kotak P3K sebagai pertolongan pertama dan segera bawa ke Puskesmas/rumah sakit terdekat.
3.      Nyalakan radio atau televise untuk mengetahui informasi dari instansi pemerintah.
4.      Jika getaran gempa cukup kuat, dirikanlah untuk sementara tenda-tenda darurat di halaman atau tanah lapang untuk menghindari gempa susulan.
5.  Periksa keadaan rumah dan sekeliling rumah Anda, jika terdapat puing-puing segera dibersihkan.


F.     UPAYA PENGURANGAN BENCANA GEMPA BUMI

1.      Menjaga kelestarian lingkungan
2.      Tidak merusak hutan
3.      Tidak merusak alam sehingga keseimbangan alam selalu terjaga
4.  Bangunan harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa khususnya di daerah rawan gempa.
5.      Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas bangunan.
6.      Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi.
7.      Perkuatan bangunan-bangunan vital yang telah ada.
8.     Rencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan gempa bumi.
9.      Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan.
10.  Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara – cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.
11.  ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat terhadap gempa bumi, pelatihan pemadam kebakaran dan pertolongan pertama.
12. Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan masyarakat lainnya.
13. Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa bumi.
14. Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan pemadaman kebakaran dan pertolongan pertama.
15.  Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan masyarakat lainnya.
16.  Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa bumi.



BAB III
PENUTUP



A.    KESIMPULAN

 Dari uraian diatas terdapat beberapa kesimpulan yaitu:
1)      Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
2)      Tipe gempa bumi adalah gempa tektonik dan gempa vulkanik.
3)      Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan  oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.

B.     SARAN

Saran yang dapat disampaikan penulis sebagai berikut:
Untuk mengantisipasi gempa bumi yang sampai saat ini belum bisa di prediksikan kapan dan dimana akan terjadi maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :

1)      Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi.
2)      Menyediakan air minum untuk keperluan darurat.
3)  Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barangbarang yang sangat dibutuhkan di  tempat pengungsian.

C.    DAFTAR PUSTAKA

http://wizardh6lic.blogspot.co.id/2012/03/cara-penanggulangan-gempa-bumi.html